Friday, May 1, 2009

Dari perspektif pembeli: Sale Beneran atau Bohongan?

Pengunjung sering melihat flyer/ poster Obral/ Sale bertebaran di toko atau Mall. 'Diskon 70%!', 'Lebaran Sale, Disc 50%!', dsb. Apakah betul itu diskon murni?

Tidak selalu. Seringkali harga asli diberi mark-up di atas rata- rata, lalu diberi diskon besar sehinga terlihat spektakuler. Misalnya, harga biasa Rp 100 ribu, lantas pada saat promo diskon, label harganya menjadi Rp 180 ribu, kemudian didiskon 50%, jadi jatuhnya Rp 90 ribu. Kelihatannya besar, turun dari Rp 180 ribu ke Rp 90 ribu. Tetapi sebenarnya hanya turun Rp 10 ribu saja.

Jadi, bagaimana cara pembeli mengetahui apakah obralnya benar-benar atau trik pnjualan saja?

Teliti dahulu
Jika ingin mendapatkan produk terbaik untuk uang yang dibelanjakan, mau tak mau Anda harus melakukan penelitian. Ada cara sederhana untuk mengetahui apakah barang yang akan dibeli cukup murah atau tidak.

Cari tahu hal-hal berikut:

  1. Apakah produk dijual di toko lain?
  2. Apakah model produk adalah model tahun ini atau model tahun lalu?
  3. Apakah produknya lazim dijual di toko yang tepat?
  4. Apa pendapat orang lain tentang produk itu?
Jika dapat menjawab empat pertanyaan tersebut, Anda dapat menentukan apakah memang itu SALE murni aau bukan.

Apa Produk Dijual di Toko Lain?
Jika jawabannya 'YA", maka Anda dapat membandingkan harga dengan Toko lain, dan kemungkinan besar si penjual memang benar- benar mengobral. Jika jawabannya 'TIDAK', maka Anda tidak dapat membandingkan harganya. Kemungkinan obralnya palsu. Googlelah merek produk itu, dan cari tahu harganya.

Apakah Model Tahun ini atau Tahun Kemarin?
Nilai barang akan terdepresiasi jika 'memble' di rak toko terlalu lama. Cari tahu kapan produk ini pertama muncul di pasaran. Tanyalah langsung staf penjualan, berapa lama barang tersebut telah berada di toko. Jika mereka ragu-ragu - hati- hatilah. Staf penjualan bisanya akab  dengan barang= barang terbaru, tetapi kurang mengenal produk- produk lama.

Jangan langsung percaya jawabannya.Gunakan Internet, temukan informasi mengenai produk ini. Jika ternyata produk itu adalah model tahun lalu, setidaknya Anda harus mendapat potongan 25% dari harga eceran normal.

Apakah produknya lazim dijual di toko yang tepat?
Membeli televisi di supermarket lokal mungkin tampak lebih murah. Tetapi kemungkinan besar televisi itu ditawarkan di supermarket  karena kelebihan stok pabrik. Dengan kata lain, produk itu sedang dibuang. Telitilah barang sebelum membeli, khususnya jika barang tersebut dijual di tempat yang kurang lazim.

Sering kali Anda dapat menemukan barang yang sama dengan harga yang sama, di toko yang memang lazim menjualnya, misalnya televisi di toko elektronik. Mereka dapat menjual dan memberikan layanan yang lebih baik.

Apa pendapat orang lain tentang produk itu?

Biasanya kita tidak terlalu pusing dengan apa kata orang lain. Nah, ini adalah pengecualian! Ketika berniat membeli produk yang Anda kurang berpengalaman dengannya, penting sekali untuk mencari tahu bagaimana kinerja produk. Banyak situs web sekarang menawarkan konsumen kesempatan untuk menilai kinerja produk. Bacalah review atau forum yang terkait produk itu. Tanyakan pada kenalan yang pernah menggunakannya.

Ingat - Selalu Ada Tahun Depan
Jika sebuah produk tidak memenuhi limit harga Anda - coba lagi tahun depan, atau bulan depan. Pengecer memiliki jadwal penurunan harga untuk mengeluarkan item lama. Kesabaran selalu membuahkan hasil.

No comments:

Post a Comment