Tuesday, December 1, 2009

Strategi Wawancara Kerja Perilaku (Behavioural Job Interview)

Behavioural Interview (BI) adalah trend wawancara pekerjaan yang berkembang akhir- akhir ini. Jumlah pengusaha yang menggunakan metode ini untuk menyaring calon karyawan semain meningkat.

Prinsip utama BI adalah bahwa prediktor paling akurat kinerja masa depan adalah kinerja masa lalu, dalam situasi yang sama. Prediksi BI akurat hingga 55%, sedangkan wawancara tradisional hanya 10%.

BI memberikan fakta yg lebih objektif dibanding metode wawancara lainnya. Wawancara tradisional mengajukan pertanyaan-pertanyaan umum seperti "Ceritakan tentang diri Anda." Proses BI jauh lebih spesifik menyelidiki perilaku kerja.

Dalam wawancara kerja tradisional, Anda dapat memberitahu pewawancara apa yang ingin dia dengar, bahkan Anda bisa sedikit membelokkan kebenaran. Bahkan jika diberi pertanyaan situasional, "Bagaimana Anda menangani situasi XYZ?" Anda dapat mengarang jawabnya. Pewawancara tidak akan tahu reaksi Anda sebenarnya dalam situasi kerja sebenarnya.

Dalam sesi BI, jauh lebih sulit untuk memberikan respon palsu yang tidak sesuai karakter Anda. Ketika Anda mulai bercerita kisah perilaku Anda, pewawancara akan menyelidiki lebih lanjut, seperti, "Apa yang Anda pikirkan pada saat itu?" atau "Ceritakan lagi tentang pertemuan Anda dengan orang itu," atau "Ceritakan bagaimana Anda sampai pada keputusan itu." Jika Anda berbohong, respons Anda tidak akan bertahan menghadap rentetan pertanyaan yg menyelidik itu.

Pewawancara menggunakan teknik BI untuk mengevaluasi pengalaman dan perilaku kandidat sehingga mereka dapat mengetahui potensi kandidat. Pewawancara mengidentifikasi pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang diinginkan untuk posisi tertentu. Sebagai contoh, beberapa karakteristik yang diinginkan meliputi:
  • Kemampuan Berpikir kritis
  • Self starter
  • Kemauan untuk belajar
  • Kesediaan untuk bepergian
  • Percaya diri
  • Kerja sama
  • Profesionalisme

Pewawancara mengajukan pertanyaan untuk mengorek rincian yang menentukan apakah calon memiliki karakteristik yang diinginkan. Pertanyaannya bahkan sering tidakdibingkai sebagai pertanyaan. Biasanya sepert, "Ceritakan tentang ..." atau "Gambarkan situasi ..." Banyak pewawancara menggunakan sistem peringkat untuk mengevaluasi kriteria yang dipilih selama wawancara.

Sebagai seorang kandidat, Anda harus menjawab pertanyaan secara menyeluruh. Anda dapat bersiap lebih baik jika tahu keahlian apa diinginkan pemberi kerja. Telitilah perusahaan dan bicaralah dengan orang-orang yang bekerja di sana. Carilah informasi, sehingga Anda dapat membidik perilaku tertentu yang diinginkan perusahaan.

Dalam wawancara, tanggapan Anda harus spesifik dan rinci, jangan tanggapi secara umum. Idealnya, Anda harus menjelaskan secara singkat tentang situasi, tindakan spesifik yang Anda lakukan, dan hasilnya. Proses tiga tahap ini disebut SAR, PAR, atau STAR:


1. S = situasi (atau tugas, masalah), 2. A = Action (tindakan), 3. R = Result (Hasil)

Akan sangat berguna jika Anda memikirkan tanggapan sebagai cerita. Jadilah pendongeng yang hebat dalam wawancara Anda, tapi hati-hati jangan melantur.

Sulit untuk mempersiapkan wawancara Behavioural Intervew, karena kemungkinan luasnya cakupan dan variasi pertanyaan yang mungkin diajukan. Cara terbaik untuk mempersiapkan diri adalah dengan membuat cerita contoh yang fleksibel untuk berbagai pertanyaan.

Gunakan contoh-contoh saat Anda magang, mengerjakan proyek, sekolah, kegiatan, partisipasi tim, pelayanan masyarakat, hobi, dan pengalaman kerja - contoh dari kejadian yang sebenarnya. Selain itu, gunakan prestasi khusus, baik pribadi atau profesional, seperti mencetak gol kemenangan, terpilih sebagai presiden organisasi, memenangkan hadiah untuk karya seni Anda, berselancar di gelombang besar, atau mengumpulkan uang untuk amal. Jika mungkin, beri angka kuantitatif untuk mengilustrasikan pencapaian Anda. Angka selalu mengesankan dan meyakinkan.


Pertanyaan perilaku juga banyak menyelidiki tentang bagaimana Anda menanggapi situasi negatif. Anda juga harus memiliki contoh-contoh pengalaman negatif, tetapi cobalah untuk memilih pengalaman negatif dimana Anda berbuat yang terbaik, atau dengan hasil positif.

Selamat wawancara!

Memilih Produk untuk Dijual di Toko

Memilih produk untuk dijual di toko Anda mungkin merupakan keputusan yang paling sulit ketika membangun bisnis ritel. Tidak sekedar ada permintaan untuk produk itu, tetapi juga harus menguntungkan dan produknya adalah sesuatu yang Anda sukai. Sebelum berkomitmen untuk lini produk atau produk tertentu untuk dijual, pertimbangkan faktor-faktor berikut.

Pemasaran
Tidak peduli seberapa hebat produk Anda, tidak bermakna apa- apa jika pelanggan tidak membelinya. Tentukan terlebih dahulu apa pasar yang Anda targetkan. Setelah tahu profil pelanggannya, Anda dapat membaca kebutuhan mereka. Jika produk Anda hanya menarik bagi sebagian kecil orang, mungkin tidak cukup kuat untuk mempertahankan bisnis. Produk Anda tidak harus menarik semua orang, tetapi harus  meyakinkan sebagian besar orang bahwa mereka membutuhkannya.

Profit Margin
Menjual barang eksklusif umumnya lebih menguntungkan, memerlukan upaya lebih untuk menjualnya. Ketika mempertimbangkan harga produk, jangan lupa untuk menghitung biaya langsung dan tidak langsung (mis. overhead) penjualan barang Anda. Jika Anda dapat menjual 20 dompet per hari untuk masing-masing seharga Rp 30,000.- dan harga pokok dompet Anda masing- masing Rp 20,000.-, Kelihatannya Anda memiliki keuntungan sebesar Rp 200,000.- per hari. Tapi masukkan biaya overhead Anda (termasuk gaji, service charge, sewa tempat, listrik, marketing) per hari sebesar, katakanlah Rp 100,000.- per hari, mungkin  keuntungan tidak cukup besar, meskipun penjualannya baik. Produk andalan tidak akan pernah mencetak uang jika marginna terlalu tipis.

Produk habis terpakai
Pilih produk dengan nilai penjualan berulang. Produk habis terpakai, yang perlu diganti secara teratur adalah salah satu cara membangun penjualan jangka panjang. Dengan produk berulang, pelanggan akan terus datang kembali kepada Anda. Selain itu, pelanggan yang puas lebih terbuka terhadap rekomendasi produk terkait.

Apa yang trendi saat ini
Ketika memilih produk berdasarkan apa yang trendi, waktu dan timing menjadi sangat penting. Tren baru dan produk baru adalah dorongan besar bagi bisnis, tetapi Anda harus selalu berada di awal siklus produk agar sukses. Kunci keterampilannya adalah untuk memilih produk trendi sebelum menjadi trend. Carana dengan mengenal baik- baik karakter pasar Anda.

Kompetisi
Persaingan adalah sehat, masih banyak cara selain harga, dmana toko kecil bisa bersaing dengan peritel besar. Prinsip: Semakin unik produknya, semakin sedikit pesaingnya.

Label sendiri
Untuk menjamin lini produk yang benar-benar unik Anda dapat membuat item sendiri. Cara lain adalah dengan bermitra dengan usaha kecil yang mensuplai produk Anda. Pertimbangkan jua merek sendiri untuk produk yang dibuat oleh orang lain.

Kualitas
Tanyakan pada diri sendiri, apakah ini produk yang dapat Anda berikan pada teman/ kerabat dekat Anda? Jika tidak, mungkin produk ini kurang cocok. Kualitas produk sangat penting karena reputasi Anda dipertaruhkan.

Keanekaragaman
Tawarkan produk sederhana di awal bisnis. Jika lini produk sempit dan terfokus, maka upaya pemasaran Anda bisa terfokus juga, sehingga memberi hasil terbaik bagi setiap rupiah anggaran pemasaran Anda. Ketika bisnis berkembang, lini produk Anda pun dapat dikembangkan, selama ada produk baru yang komplementer dengan jenis usaha, lokasi, dan segmen pasar Anda.

Beberapa pertanyaan lain yang perlu diingat ketika memilih produk:

  • Apakah Anda membeli dan juga menggunakannya sendiri, selain dijual?
  • Dapatkah Anda antusias tentang produk ini?
  • Dapatkah Anda menjualnya pada orang dekat Anda?
  • Apakah ada kebutuhan riil untuk produk ini?
  • Dapatkah Anda menjual produk ini seterusnya?
Kunci sukses bisnis adalah mengenal produk Anda, dan percaya bahwa barang yang Anda jual bemanfaat bagi penggunanya. Jika Anda tidak percaya pada produk sendiri, maka Anda tidak akan berhasil menjualnya. Teruslah mencari, dan Anda akan menemukan produk yang memenuhi kebutuhan pasar Anda, dan sekaligus cocok dengan kepentingan bisnis Anda.

Panduan Sukses Wawancara

Anda mendapat kesempatan wawancara kerja! Bagaimana persiapannya? Berikut adalah tips dan strategi  wawancara, dari persiapan hingga prakteknya.

Belajar dan Latihan
Pelajari sebanyak mungkin tentang perusahaan pewawancara (termasuk persyaratan kerja untuk posisi yag diinginkan), agar wawancara lebih interaktif, dan Anda dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan perusahaan. Selanjutnya, latihanlah wawancara (bersama rekan atau sendiri di depan cermin), sehingga Anda siap dan nyaman selama wawancara yang sebenarnya. Rencanakan apa akan Anda kenakan. Pastikan juga rute yang efektif sehingga Anda dapat tiba lebih cepat dari jadwal.

Pelajari Teknik Wawancara
Perlu bantuan lagi? Baca dan praktekkan teknik wawancara di bagian lain situ ini, terutama tentang Behavioural Interview.

Pelajari Latar Belakang
Kumpulkan informasi mengenai latar belakang persahaan. Kunjungi situs webnya, berita terakhir tentang perusahaan, dan mintalah rincian tentang posisi yang Anda inginkan.

Hindari Kesalahan 
Ingin menghindari kesalahan wawancara? Baca dan pelajari artikel Kesalahan Wawancara 

Gaji
Buatlah survei gaji untuk posisi yang Anda inginkan, juga norma gaji yang berlaku di persahaan. Data ini memberi informasi yang Anda butuhkan untuk membicarakan soal gaji. Baca juga artikel Tips untuk Negosiasi Gaji.

Latihan
Berlatihlah dengan teman dan rekamlah respon Anda, ulangi berkali- kali dan lihat seberapa baik Anda melakukannya. Siapkan jawaban atas pertanyaan yang sering diajukan pewawancara . Analisalah latar belakang dan persyaratan untuk posisi itu.

Selamat mencoba dan latihan!

Sunday, November 1, 2009

Toko Saya Sepi, Apa yang Bisa Saya Lakukan?


Bertindak. Itulah yang harus Anda lakukan jika bisnis Anda gagal. Semakin lama masalah tak tersentuh, semakin besar risiko kehilangan kendali.

Bertindak segera, ambil alih situasi.

Berikut adalah beberapa langkah sederhana namun penting, yang harus dilakukan jika Anda merasa bahwa bisnis ritel Anda gagal.

Pahami.
Cari fakta apa yang terjadi, karena fakta-fakta itulah yang akan memandu langkah berikutnya. Apakah bisnis gagal karena kurangnya penjualan? marjin tipis? pengunjung sepi? atau biaya tinggi? atau yang kombinasinya? Pastikan Anda paham sumber masalahnya.

Bawa ahli untuk mendapatkan fakta. Seorang akuntan misalnya. Atau seorang konsultan sehingga dapat melihat bisnis Anda secara obyektif tanpa emosi. Cari tahu apa pikiran pelanggan Anda? Dengarkan pendapat orang, tetapi kumpulkan fakta-fakta.


Perampingan.
Sambil mempelajari mengapa bisnis anda gagal, ambil langkah-langkah segera untuk memangkas biaya. Pertimbangkan:
  • Kurangi jam kerja.
  • Berhemat dalam belanja barang.
  • Sewa - bicara dengan pemilik tempat.
  • Stok. Beli hanya apa yang akan dijual. Jika Anda mengambil lini produk baru, hentikan lini yang lain.
Penyegaran.
Masukkan kreativitas dalam bisnis Anda. Buat penampilan produk yang segar. Rapikan bisnis. Buat etalase baru yang indah dan menarik.

Karyawan Anda harus tahu bahwa bisnis tidak dalam kondisi baik. Minta saran mereka, bertindaklah untuk hal- hal yang mudah diterapkan. Tampilkan toko Anda dengan cara yang berbeda.


Perbaiki masalah.
Setelah memiliki fakta-faktanya, Anda harus punya nyali untuk memperbaiki masalah.
  • Jika lalu lintas sepi, cari cara kreatif dan murah menemukan pengunjung baru.
  • Jika margin tipis, cari produk dengan margin yang lebih baik.
  • Jika biaya tinggi, negosiasi dengan para pemasok, atau pemilik lokasi.
  • Jika penjualan buruk, perhatikan baik-baik bisnis Anda. Mengapa Anda tidak dapat mengubah kunjungan menjadi penjualan? Dapatkah Anda meningkatkan jumlah pembelian? atau berhenti bisnis sama sekali.
Pahami mengapa bisnis Anda gagal. Miliki komitmen dan sumber daya untuk mengatasi penyebab kegagalan itu. Komitmen adalah kata kuncinya. 

Mungkin Anda perlu mengedukasi pelanggan. Kembangkan cara agar bisnis, produk dan layanan Anda lebih menarik.

Jangan menyerah. Buat rencana bisnis yang solid. Jika setiap masalah Anda lari ketakutan, disitulah kegagalan Anda.

15 Ucapan yang Dipantangkan bagi Penjual

Kita semua tahu bahwa nada dan bahasa positif sangat penting. Apalagi jika menyangkut layanan pelanggan. Namun sering kita menggunakan frase (karena kebiasaan), yang memberikan kesan salah dan negatif di mata  pelanggan.

Kalimat berikut jika digunakan akan membunuh penjualan, dan mungkin mengusir pelanggan.

1. Saya tidak tahu
Dalam hal produk yang Anda jual atau bisnis yang Anda layani, pelanggan mengharapkan tenaga penjual yang percaya diri dalam pengetahuan  tentang produk.


Lebih baik: "Itu pertanyaan yang bagus.. Mari saya cari tahu untuk Anda"

2. Barang terjual tidak dapat dikembalikan
Katakanlah kebijakan toko tidak mengizinkan pengembalian barang. Tidak apa-apa untuk memberitahu pelanggan tentang hal ini, namun penjual harus fleksibel. Jika tidak dapat dikembalikan, barang dapat ditukar, sehingga kepuasan pelanggan terjaga.

Lebih baik: "Jika Anda tidak puas, beritahu kami, dan kami akan membereskannya."

3. Tenang bu... tenang...
Ini ungkapan yang paling menyebalkan. Jika pelanggan naik darah, dan mencapai titik didih, dan berteriak-teriak pergi, jangan katakan apa-apa. Biarkan pelanggan mendinginkan hatinya. Setelah semua emosi keluar, mereka akan merasa lebih baik, dan mungkin lebih bisa menerima pendapat.

Lebih baik: "Saya minta maaf."

4. Ada nggak barangnya?
Jika pelanggan bertanya tentang barang tertentu, kemungkinan besar dia sudah mencarinya dan tidak ketemu. Mungkin stok habi, atau mungkin masih di ruang stok. Layanani dengan mengantar mereka ke produk atau mencarinya untuk mereka.

Lebih baik: "ya, ada stoknya. Saya cari sebentar."

5. Kami sudah tutup
Pada ujung malam, karyawan shift penutupan paling enggan menerima tamu yang terlambat. Perlu diingat bahwa ada kemungkinan tamu tidak tahu jam buka toko, atau ia tidak tahu jam berapa saat itu, atau ada keperluan mendadak.

Lebih baik: "Kami tutup pukul __ dan buka kembali pukul _. Adakah yang saya dapat bantu sekarang?"

6. Sudah mbak?
Tidak banyak pelanggan merasakan hal negatif jika ditanya seperti ini. Namun, ini adalah frasa yg tidak perlu, dan menutup kesempatan menjual.

Lebih baik: "Apakah sudah melihat progam diskon kami?" atau "Apakah sudah mencoba __?"

7. Di situ tuh.
Ini kalimat terburuk yang sering digunakan oleh petugas penjualan yang sibuk atau acuh tak acuh. Kadang-kadang mereka menunjuk ke arah yang umum atau tidak jelas. Lain waktu mereka bahkan tidak mengangkat kepala mereka untuk melihat penanya. Haramkan penggunaan kalimat ini.

Lebih baik: "Mari mbak, saya antarkan."

8. Tidak bisa
Ini juga kalimat negatif yg harus dharamkan. Budayakan atau latihlah staf penjualan untuk menanyakan masalah ke supervisor atau manajemen toko.

Lebih baik: "Dapat saya tanyakan ke atasan saya sebentar."

9. Itu bukan bagian saya
Boleh jadi itu betul, tetapi kalimat ini tidak enak didengar. Latihlah staf untuk mengenal baik- baik seluruh daerah operasi toko, atau paling tidak, tahu siapa yang harus dihubungi dalam setiap bagian.

Lebih baik: "Baik bu, saya carikan orang tahu tentang bagian itu."

10. Barangnya habis
Kehabisan barang adalah hal yang tak terelakkan, dan pelanggan tahu hal ini. Anda harus memberitahu pelanggan kapan akan RESTOK, sehingga mereka tidak membeli di tempat lain. Bersikaplah proaktif dan tawarkan diri untuk menghubungi pelanggan ketikabarang sudah ada. Jangan meminta mereka untuk menghubungi Anda.

Lebih baik: "Barang itu habis, dan akan restok hari ___. Boleh saya minta nama/ nomor ibu supaya dapat mengabarkannya?"

11. Sudah kebijakan pimpinan sih
Dalam pasar yang kompetitif, penting untuk memiliki kebijakan toko. Tapi lebih penting lagi untuk menjaga kepuasan pelanggan. Gunakan kalimat ini hanya dan hanya jika Anda merasa kebijakan disalahgunakan.

Lebih baik: "Kebijakan kami adalah __ tapi kami ingin membantu .... yang bisa saya lakukan adalah ____"

12. Saya karyawan baru di sini
Banyak staf baru ingin meloloskan diri dgn kalimat ini. Pelanggan tidak peduli apakah Anda karyawan baru atau bukan. Mereka ingin berkonsultasi dengan seseorang yang kompeten, dan mendapat hasil yang diharapkan.

Lebih baik: "Maafkan saya, saya akan cari bantuan yang Anda butuhkan."

13. Tunggu sebentar
Ini juga kalimat yg harus diharamkan. Ada cara yang lebih lembut tanpa menyebalkan pelanggan.

Lebih baik: "Apakah ibu bisa menunggu sebentar saja?"

14. Saya sedang sibuk
Seolah- olah pelanggan mengganggu pekerjaannya. Di bisnis ritel, Anda harus selalu ingat bahwa tanpa pelanggan kita tidak akan punya pekerjaan, tidak punya uang.

Lebih baik: "Senang membantu Anda."

15. Anda salah
Pelanggan tidak selalu benar, tetapi Anda tidak harus memberitahukan bahwa mereka salah. Haram. 

Lebih baik: "Mungkin ada salah paham."

Thursday, October 1, 2009

Meningkatkan Penjualan Eceran dengan Strategi Merchandising

Apa yang memotivasi orang untuk berbelanja? Kenapa dalam keadaan ekonomi terpurukpun, masih banyak orang yang menghabiskan uangnya untuk belanja?

Salah satu elemen paling penting dari pemasaran ritel adalah etalase. Etalase yang dirancang dengan baik dapat menanamkan IDE di kepala pengunjung yang pada akhirnya akan membawa mereka MASUK ke toko, dan menuntun mereka untuk MEMBELI barang- barang.

Setelah pengunjung terpikat oleh etalase yang provokatif, suasana di dalam toko harus sesuai dengan ide tersebut. Toko yang sukses menggunakan kombinasi desain interior, karyawan, musik, dan pencahayaan untuk pencitraan. Toko harus bersih, mudah untuk berkeliling dan tidak terlalu penuh dengan barang.

Pilihan barang haruslah beragam, namun barang yang terlalu banyak dapat menyulitkan pemilihan. Suasana di sebuah toko sangatlah penting. Setelah itu semua, pemasaran berfungsi dengan maksimal bila seluruh GAYA HIDUP dicitrakan dalam kaitannya dengan produk yang ditampilkan. Sampaikan gambaran gaya hidup tersebut.

Untuk memperkuat citra toko, gunakan taktik kreatif dari waktu ke waktu. Misalnya, beralih menampilkan interior toko, atau memisahkan item yang berbeda dengan menampilkan tema yang berbeda, dan untuk menampilkan fitur item yang kebetulan sesuai dengan musim. Semua taktik ini  akan membantu meningkatkan RASA INGIN TAHU pelanggan dan membuat lebih banyak penjualan.

Intinya? JANGAN meremehkan kekuatan komunikasi visual. Komunikasi Visual hal itu akan menyentuh pengunjung di tingkat ALAM BAWAH SADAR mereka, dan alhasil, mereka berulang- ulang kembali ke toko Anda tanpa mengetahui alasannya.

Mengumpulkan Informasi Untuk Memenangkan Persaingan


Salahsatu cara memenangkan persaingan adalah dengan mencari informasi tentang industri, bisnis, atau perusahaan pesaing. Sumber informasi umum dapat diperoleh dari Internet,  sehingga prosesnya sederhana dan mudah. Tapi, informasi relevan dan terbaik dapat diperoleh dari sekitar kita, dari orang-orang sekitar kita.

Carilah bisnis lain yang serupa. Jika memulai bisnis baru, Anda dapat mencontoh bisnis yang sudah Anda kenal. Jika sudah memiliki usaha, Anda  bahkan meperoleh wawasan bisnis yang lebih baik. Anda bisa belajar banyak dengan memperhatikan bisnis sejenis.

Perhatikan bisnis sejenis
Jika Anda ingin membuka toko sepatu, misalnya, luangkan waktu di beberapa toko sepatu. Duduk di seberangnya, dan hitung pengunjung yang masuk ke toko. Perhatikan berapa lama mereka di dalam, dan berapa banyak yang keluar dengan kotak-kotak sepatu baru. Hitung berapa pasang sepatu yang dibeli setiap pelanggan. Jelajahi toko dan ihat harganya. Masuklah ke beberapa toko, termasuk toko diskon dan Dept Store.

Cari bisnis serupa di tempat lain.
Cari bisnis serupa di lokasi ang cukup jauh sehingga Anda tidak akan bersaing. Kembali ke contoh toko sepatu, Anda dapat mengunjngi toko sepatu (yang paling laris) di kota lain. Temui pemiliknya, jelaskan tujuan Anda dengan jujur, dan bertanyalah dan belajarlah tentang bisnisnya.

Cari di surat kabar lokal untuk kerjasama bisnis serupa.
Seringkali di iklan baris banyak orang yang mengajak kerjasama atau menawarkan produk. Hubungi mereka dan minta informasi sebanyak mungkin. Jika Anda berniat untuk membuka toko sepatu, cari iklan sepatu grosir. Anggap saja Anda sebagai calon pembeli. Anda akan mendapat informasi berharga. Bagaimana bisnsnya? siapa pesaingnya? merek apa yg laris? Ada yg bangkrut? Anda bahkan dapat memperoleh informasi keuangan secara rinci.

Kunjungi Pesaing
Jika Anda memiliki restoran, kunjungi pesaing Anda sebulan sekali, cobalah restoran yang berbeda. Jika memiliki toko sepatu, datangi toko pesaing Anda sebulan sekali, dan kunjungi juga toko-toko lainnya.

Inilah yang disebut sebagai 'competitive intellegence' Kita harus selalu tahu apa yang dilakukan pesaing kita, serta trend terakhir bisnis kita. Jika tindakan pesaing berhasil, dapat dipelajari dan dicontoh. Jika tidak berhasil, dapat dihindari.

Tuesday, September 1, 2009

Teknik Menangani Keberatan - Kunci Sukses Penjualan

Menangani keberatan pelanggan adalah salah satu kunci dalam teknik menjual. Sangat penting untuk mengembangkan gaya penutupan efektif, dan belajar bagaimana menggunakannya secara  alami dan efektif.

Salahsatu kalimat yang ditakuti penjual adalah: "Nanti deh, saya pikirkan."  Inilah situasi yang paling sulit untuk diatasi. Si penjual biasanya langsung 'blank.'

Kalau mereka berkata "Nanti deh, saya pikirkan' - sebenarnya yang mereka katakan adalah, "Sudahlah, saya belum yakin." 

Sekarang, bagaimana menanganinya?

Sebelumnya, mari kita luangkan waktu untuk membahas teknik umum untuk menangani keberatan APAPUN. Perlu diingat bahwa mustahil untuk MENGALAHKAN keberatan pelanggan. Keberatan menempatkan Anda dalam situasi permusuhan, dan ini situasi yang tidak Anda inginkan. Hal ini karena Anda tidak akan PERNAH MENANG.

Ketika seseorang menyatakan keberatan, mereka mengatakan bahwa mereka tidak ingin melakukan pembelian, karena mereka merasa BENAR. Mencoba untuk menunjukkan kesalahan pelanggan adalah tindakan bunuh diri.

Sebaliknya, ikuti langkah-langkah ini:

1: Setelah pelanggan menyatakan keberatan, TUNGGU LIMA DETIK SEBELUM MENANGGAPI. Ambil napas panjang dan mengangguk, menghitung lima detik. Ini membuat pelanggan merasa bahwa kita sudah benar-benar mendengar keluhan mereka, dan komunikasi sudah 'nyambung'.

2: SETUJU DENGAN MEREKA. Ini adalah VITAL! Semua orang suka orang lain yang memiliki pola pikir dan pendapat serupa. Contoh, "Saya sepenuhnya paham apa yang Anda katakan... saya mengerti mengapa anda merasa seperti itu.."

3: ISOLASI KEBERATAN. Jangan sampai Anda terus mendapatkan rentetan keluhan tak berujung. Mintalah mereka mengklarifikasi keberatannya, dan memberi kesempatan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka. Semua orang SUKA DIDENGAR, dan mereka akan lebih tenang, selama dan setelah bicara.

4: USULKAN SOLUSI. Setelah sepenuhnya menyatakan dan mengklarifikasi keberatan mereka,  SEGERALAH merubah keberatan mereka menjadi sebuah PERTANYAAN. 'Terima kasih bu atas masukannya. Sepertinya ibu sangat tertarik dengan produk ini, hanya saja, harganya (misanya) menurut ibu terlalu mahal. Betul begitu bu?' (Biarkan dia setuju) 'OK, kalau saya bisa menunjukkan cara mengatasi masalah ini, kita bisa langsung sepakat ya?'

5: Dapatkan komitmen akhir. Atasi masalah dan TUTUP PENJUALAN.

Kembali ke keberatan pertama. Untuk menangani keberatan, "Nanti deh, saya pikirkan", selidiki lebih sedikit alasan SEBENARNYA mengapa mereka tidak ingin membeli. Contoh, 'Baik Bu, dilahkan dipertimbangkan. Kalau boleh tahu, apa yg menjadi pertimbangan ibu?"

Begitu pelanggan memberikan alasan SEBENARNYA, ambil tindakan yang sesuai.

Membangun Loyalitas Pelanggan

Menurut Prinsip Pareto , 80% dari penjualan berasal dari 20% pelanggan. Untuk membuat pelanggan berkunjung kembali, bantu mereka untuk tetap setia kepada Anda.

Puaskan Nasabah
Cara termudah, dan paling realistis untuk membangun loyalitas adalah untuk memuaskan pelanggan. Mudah teorinya, sulit prakteknya. Pelanggan ada bermacam- macam, dengan tujuan yang berbeda pula. Beberapa di antara mereka bahkan tidak mungkin untuk dipuaskan.

Jadi bagaimana memenangkan hati mayoritas pelanggan? Terapkanlah prinsip dasar ini, 'Perlakukan pelanggan sebagaimana Anda ingin diperlakukan saat berbelanja.'

Praktekkan prinsip ini, dan jadikan standardpelayanan di toko. Pastikan semua karyawan bekerja untuk memuaskan pelanggan.

  • Sapa pengunjung setiap saat masuk toko
  • Biarkan pengunjung tahu, Anda siap membantu jika diperlukan
  • Tawarkan saran profesional
  • Layani melampaui harapan pelanggan
  • Ucapkan terimakasih setiap saat pengunjung keluar toko
Kenali Pelanggan
Pelanggan senang diakui. Mereka mengharapkan sambutan ketika mereka masuk toko, tetapi mereka merasa spesial jika Anda tahu nama mereka. Janga harap Anda dapat mengingat nama semua pelanggan, tetapi cobalah untuk mengingatnya.

Perkenalkan diri kepada pelanggan. Ia mungkin juga memperkenalkan nama mereka sebagai balasan.
Pelanggan juga memberikan nama saat menulis cek,  kartu kredit atau mengisi formulir.

Setelah tahu nama pelanggan, gunakan pada setiap kesempatan. Membuat dialog, dan hubungan baik dengan pelanggan dapat memperkuat loyalitas.

Beri Penghargaan
Banyak cara untuk membuat program hadiah untuk pelanggan. Dari kartu diskon, hadiah gratis dengan pembelanjaan, bonus, hingga suvenir. Sebelum menghabiskan banyak uang untuk pemasaran, pertimbangkanlah untuk memberi hadiah pada pelanggan setia..

Untuk beberapa pelanggan, hadiah langsung akan dangat dihargai. Hadiah kecil dan murah dapat berkata, "terima kasih atas pembelian Anda." Habiskan beberapa ribu rupiah untuk hadiah pelanggan setia, danAnda akan dibalas dengan jutaan rupiah.

Bina Hubungan Pelanggan
Seperti teman yang baik, pelanggan setia berharap Anda peduli tentang kebutuhan dan kepentingan mereka. Berikut adalah beberapa cara untuk tetap berhubungan:
  • Kirim surat pribadi
  • Undang dalam acara khusus di toko sebagai VIP
  • Tanyakan tentang keluarga mereka, atau peristiwa dalam kehidupan mereka
Pelanggan akan menghargai jika tahu bahwa Anda memikirkan kepentingan mereka. Sebagai imbalannya, pelanggan setia akan terus menghasilkan rupiah. Berikan layanan sempurna untuk mencapai tujuan, tapi ingat, kesemuanya itu dilakukan dengan tulus hati.

Saturday, August 1, 2009

8 Kaidah Pelayanan Pelanggan

Layanan pelanggan adalah darah dari bisnis apapun. Anda dapat menawarkan promosi dan memangkas harga untuk memancing pelanggan baru sebanyak mungkin, tetapi jika Anda tidak bisa membuat mereka untuk berkunjung lagi, bisnis Anda tidak akan menguntungkan.

Layanan pelanggan yang bertujuan untuk membuat pelanggan berkunjung lagi. Dan membuat mereka cukup senang cukup untuk bercerita hal- hal positif tentang bisnis Anda kepada orang lain, yang kemudian mencoba produk atau layanan Anda, dan pada gilirannya mereka menjadi pelanggan tetap.

Inti dari layanan pelanggan adalah membentuk hubungan dengan pelanggan.

Bagaimana cara membangun hubungan tersebut? Dengan tindakan yang tepat. 'Anda akan dinilai oleh apa yang Anda LAKUKAN, BUKAN apa yang Anda KATAKAN."

1. Jawab telepon Anda.
Gunakan fasilitas call forwarding. Atau voice mail. Bayar staf jika Anda perlu. Pastikan bahwa seseorang mengangkat telepon ketika ada panggilan bisnis. 


2. Jangan membuat janji jika tidak dapat ditepati
Kepercayaan merupakan salah satu kunci untuk hubungan yang baik. Jika Anda berkata, "mebel baru Anda akan tiba pada hari Selasa", pastikan membel itu sudah disampaikan pada hari Selasa. Jika tidak, jangan mengatakannya. Aturan yang sama berlaku untuk janji pertemuan, tenggat waktu, dll. Berpikirlah sebelum Anda memberikan janji apapun.

3. Dengarkan pelanggan Anda.
Sangat menjengkelkan ketika kita mengeluh, ternyata lawan bicara tidak menyimak, sehingga perlu dijelaskan lagi. Jangan sampai itu terjadi! Biarkan pelanggan Anda bicara dan tunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan membuat respon yang tepat, misalnya menyarankan bagaimana untuk memecahkan masalah.

4. Tangani keluhan.
Tidak ada yang suka mendengar keluhan. Tetapi jika Anda memberikan perhatian, Anda mungkin dapat menyenangkan orang ini yang satu ini, satu kali - dan Anda dapat menuai keuntungan jangka panjang.

5. Suka membantu - meskipun tidak ada untungnya
Suatu hari saya mampir ke suatu toko arloji karena kehilangan sepotong kecil rantai arloji. Setelah saya jelaskan, pemilik mengatakan ia mungkin memiliki onderdilnya. Lalu dia cari, lalu dia pasangkan - GRATIS! 


Kira- kira, kemana saya akan pergi saat perlu jam baru, atau mengganti baterai arloji? Dan kira- kira berapa banyak orang yang saya ceritakan kisah ini?

6. Melatih staf untuk selalu membantu, sopan, dan berpengetahuan.
Lakukan sendiri atau sewa seseorang untuk melatih mereka. Latihlah mereka mengenai layanan pelanggan secara teratur. Yang paling penting, berikan informasi yang cukup dan otoritas untuk membuat keputusan kecil, sehingga dia tidak pernah mengatakan, 'Saya tidak tahu... harus tanya bos dulu... dst'

7. Jangan malas.
Contoh, jika seseorang bertanya, 'Dimana letak peralatan kantor?' jangan hanya mengatakan, "Itu pak, di gang 3". Antarlah pelanggan ke lokasi yang dimaksud . Lebih baik lagi, tunggu dan lihatlah apakah ia memiliki pertanyaan, atau kebutuhan lebih lanjut. Ambillah kesempatan membantu sebanyak mungkin. Reputasi Anda akan langsung melejit!

8. Beri lebih.
Entah itu berupa kupon diskon, informasi tambahan tentang cara menggunakan produk, atau senyum tulus, orang selalu senang mendapatkan lebih dari yang merekaharapkan. Jangan pikir pemberian itu harus hal- hal yang besar. Hal- hal kecilpun sangat dihargai. Beri minum pengunjung yang menunggu, misalnya, hanya mengeluarkan biaya Rp 500.-, tetapi berdampak besar.

Jika Anda menerapkan delapan kaidah sederhana itu secara konsisten, bisnis Anda akan menjadi terkenal dengan layanan pelanggan yang baik. Dan akibatnya? Dari waktu ke waktu pelanggan Anda akan membawa pelanggan baru. Jauh lebih efektif dari promosi, iklan dan diskon yang pernah Anda lakukan!

Pro Kontra Bisnis Ritel

Visi yang megah bisa menjadi mendung kelabu bagi beberapa pengusaha. Apa yang memikat Anda dalam konsep awal bisnis, mungkin akan menjadi hal yang paling Anda benci.

Jika berniat membuka toko, berikut ini beberapa pro kontra bisnis ritel, dan dapat memberi wawasan apakah bisnis retail tepat untuk Anda.

Pro Bisnis Ritel
  • Angka penjualan di hari- hari libur menggembirakan
  • Bantuan dari asosiasi perdagangan
  • Kepuasan membangun bisnis dari bawah ke atas
  • Bertemu orang baru
  • Setelah di tangan persis apa yang pelanggan Anda ingin
  • Transaksi tunai
  • Anda bisa mengatur semuanya di Toko
  • Menjual barang dagangan yang Anda suka
  • Menciptakan suasana yang menyenangkan dan menerima pujian tentang toko Anda
  • Mempekerjakan dan melatih karyawan cantik

Kontra Bisnis Ritel
  • Angka penjualan Januari menyedihkan
  • Investasi besar di awalnya
  • Jam kerja panjang, dan sedikit (atau tidak ada) bayaran di awalnya
  • Menghadapi pelanggan yang sulit
  • Tidak memiliki apa yang pelanggan inginkan
  • Cek bodong
  • Melakukan semuanya (pemasaran, pembelian, pembukuan) sendiri
  • Terlalu sedikit keuntungan pada barang dagangan Anda
  • Menemukan barang rusak, paket kosong dan makanan terbuka di rak Anda
  • Harus memecat dan mendisiplinkan karyawan malas atau kasar

Wednesday, July 1, 2009

Wawancara Kerja: Kesempatan besar untuk Anda, Tapi Anda Harus Siap

Ketika menghadiri wawancara kerja, Anda harus bermental baja. Persiapan terbaik adalah dengan mengembangkan terlebih dahulu kisah pekerjaan Anda. Teknik ini sangat bagus untuk menghadapi wawancara perilaku (Behavoural Interview) atau wawancara berbasis kompetensi yang sering digunakan hari ini.


Seorang pewawancara akan menghabiskan setengah waktu wawancara untuk menyelidiki keterampilan kerja Anda, dan setengahnya lagi pada kompetensi perilaku Anda. Dia mencari petunjuk dan bukti bagaimana tindakan nyata Anda di masa lalu. Jadi, Anda harus siap dengan ceritanya.


Apakah Behavioural Interview?
Dikenal juga sebagai wawancara "berbasis kompetensi", wawancara ini jauh lebih mendalam dari wawancara kerja tradisional. Banyak pertanyaan tambahan tentang karakter dan atribut pribadi yang menentukan apakah Anda cocok dengan budaya perusahaan. Ini disebut "kompetensi perilaku."


Teknik wawancara ini digunakan untuk menentukan apakah Anda cocok untuk pekerjaan tersebut, dengan pertanyaan-pertanyaan tentang perilaku masa lalu Anda. Jawaban Anda kemudian digunakan sebagai indikator kesuksesan di masa depan Anda. Jika Anda pernah melakukannya di masa lalu, Anda mungkin akan melakukannya lagi.


Apa perbedaannya dengan wawancara tradisional?
Pertanyaan perilaku sangatlah spesifik. Contoh ketika ditanya, "Ceritakan saat ketika Anda mengatasi krisis, memecahkan masalah, dan menangani kegagalan," fokusnya adalah masa lalu saat Anda melakukan perilaku yang diminta. Jawaban Anda harus menjelaskan tindakan tertentu (sesuai pertanyaan) yang Anda lakukan di masa lalu Anda.


Di sisi lain, jenis wawancara tradisional, akan bertanya, "bagaimana jika". Misalnya, "Apa yang akan Anda lakukan jika situasi seperti itu dan itu terjadi?" Perbedaannya di sini adalah, Anda tidak punya pengalaman masa lalu yang relevan, sehingga Anda menempatkan diri dalam situasi tersebut, dan menggunakan imajinasi Anda untuk jawabannya. Pewawancara mencari proses berpikir Anda dan bagaimana Anda memecahkan masalah.


Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk wawancara perilaku?
Cara terbaik adalah mengembangkan beberapa cerita berdurasi 30 - 90 detik. Tema cerita Anda mungkin di sekitar area ini:
  1. Krisis dalam hidup atau pekerjaan Anda, dan bagaimana Anda merespon dan bangkit.
  2. Saat Anda menjadi bagian dari tim, dan apa kontribusi Anda.
  3. Suatu waktu dalam karir atau pekerjaan dimana Anda harus mengatasi stres.
  4. Suatu saat dalam pekerjaan, di mana Anda memimpin atau mengarahkan dengan sukses.
  5. Kegagalan yang terjadi dalam pekerjaan Anda dan bagaimana Anda mengatasinya.
Persiapan adalah penting bagi setiap wawancara kerja. Peringatan - Anda harus memiliki cerita yang sesuai dengan Resume/ CV Anda.


Semua cerita memiliki tiga bagian. Cerita Anda harus mencakup:
  1. Awal (Latarbelakang cerita dengan menjelaskan situasi, waktu)
  2. Tenengah atau proses (bagaimana Anda mengambil tindakan yang memecahkan masalah)
  3. Resolusi (bagaimana masalah itu berhasil dipecahkan, diatasi, atau diselesaikan)
Kisah yang menarik haruslah penuh aksi. Berikan pewawancara sesuatu untuk mengingat Anda, sesuatu yang membuat Anda menonjol. Biarkan kepribadian Anda dan inti karakter Anda bersinar. Ceritakan langkah-langkah yang Anda ambil untuk memecahkan masalah. Semakin rinci, semakin baik.


Penutup
Luangkan waktu dengan baik sebelum wawancara Anda, dan rajinlan dan memoles beberapa "cerita pendek" tentang masa lalu Anda, menggunakan contoh di atas. Ambil contoh terbaik yang dapat Anda poles hingga mengkilap. Latihlah bercerita dengan sungguh- sungguh, latihlah di depan cermin, dan sesering mungkin. Ini adalah kunci keberhasilan Anda. Cerita Anda akan memberikan gambaran yang jelas tentang siapa Anda, dan mempermudah pewawancara untuk menentukan apakah Anda adalah orang yang tepat untuk pekerjaan itu.

10 Tips Memulai Bisnis

1. Lakukan apa yang Anda cintai.
Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai bisnis dan membangunnya menjadi perusahaan yang sukses. Jadi sangat penting untuk Anda benar-benar menikmati apa yang Anda lakukan, apakah itu menjahit, membuat tembikar, atau memberikan nasehat keuangan. Kecintaan terhadap bisnis juga akan membuat Anda tangguh dan bertahan di saat- saat sulit.
2. Mulailah bisnis anda ketika anda masih bekerja .
Berapa lama orang bertahan hidup tanpa uang? Tidak lama. Mungkin perlu waktu lama sebelum bisnis Anda benar-benar mencetak laba. Memiliki pekerjaan saat sedang memulai sebuah bisnis berarti keamanan finansial saat Anda berproses memulai bisnis. Namun jangan lupa, bahwa saat itu Anda memiliki dua komitmen profesional, pada bisnis, dan pada pekerjaan.

3. Jangan memulai sendirian.
Anda membutuhkan pendukung saat Anda memulai bisnis. Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberi ide, tempat berdiskusi, menemani dan menoong di saat sulit. Carilah mentor, misalnya pebisnis senior, atau pemasok senior. Ketika Anda memulai suatu bisnis, dengarlah nasihat orang berpengalaman.

4. Dapatkan klien atau pelanggan pertama.
Jangan tunggu sampai Anda telah secara resmi membuka bisnis Anda. Apakah jaringan tersebut. Hubungilah prospek, juallah produk atau jasa Anda. Pemasaran harus dilakukan sesegera mungkin.

5. Tulis rencana bisnis .
Rencana bisnis akan menyelamatkan waktu dan uang Anda dari ide bisnis yang konyol. Anda tidak harus menulis rencana bisnis skala penuh untuk setiap ide bisnis yg datang. Beberapa metode dapat memberi pengujian potensi bisnis Anda dengan cepat.
6. Lakukan penelitian.
Terkait dengan rencana bisnis, Anda akan melakukan banyak penelitian. Ketika Anda berbisnis, Anda harus menjadi ahli pada produk, industri dan jasa Anda. Bergabunglah dengan industri atau asosiasi terkait, sebelum Anda memulai bisnis.

7. Dapatkan bantuan profesional.
Di sisi lain, Anda tidak harus menjadi ahli dalam semua hal. Jika bukan seorang akuntan atau ahli pembukuan, Anda dapat menyewa jasa mereka. Jika perlu menulis kontrak, gunakan jasa pengacara. Anda akan membuang waktu dan uang jika mencoba melakukan semua hal sendiri, karena Anda tidak memiliki kealian untuk itu.

8. Cukupkan modal.
Miliki tabungan yang cukup. Dekati investor potensial dan pemberi pinjaman. Jangan berharap untuk masuk ke bank dan mendapatkan uang. Pemberi pinjaman biasanya tidak suka ide baru dan tidak suka bisnis tanpa track record.

9. Tampil profesional.
Biarkan orang tahu bahwa Anda seorang profesional, yang menjalankan bisnis serius. Gunakan semua perlengkapan profesional seperti kartu nama, telepon bisnis, alamat email bisnis, dan hargai orang dengan sopan, secara profesional.

10. Luruskan masalah legalitas dan pajak.
Akan jauh lebih sulit dan mahal untuk memperbaiki keadaan yang berantakan di kemudian hari. Apakah bisnis Anda harus terdaftar? Apakah Anda perlu ijin khusus? Apakah harus memiliki Jamsostek? atau berurusan dengan pajak penghasilan? Bagaimanapengaruhnya terhadap pajak pendapatan Anda? Pelajari apa tanggungjawab hukum dan pajak, sebelum memulai bisnis Anda.

Monday, June 1, 2009

Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja; Behavioural Interview

Kunci keberhasilan wawancara kerja adalah LATIHAN. Luangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan menggunakan metode STAR. Jangan menghafal jawaban. Persiapkan jawaban dan miliki gambaran untuk menanggapi setiap pertanyaan. 


Berikut adalah contoh pertanyaan wawancara Behavioural Interview:

  • Gambarkan situasi dimana Anda menggunakan kemampuan persuasi untuk meyakinkan seseorang.
  • Jelaskan saat Anda dihadapkan dengan situasi stres, yang menunjukkan kemampuan Anda menyelesaikan masalah.
  • Berikan contoh saat Anda menggunakan pertimbangan dan logika dalam memecahkan masalah.
  • Berikan contoh saat Anda menetapkan tujuan dan mampu mencapainya.
  • Ceritakan saat Anda harus menggunakan keterampilan presentasi untuk mempengaruhi opini.
  • Berikan contoh khusus saat Anda harus mematuhi kebijakan yang tidak Anda setujui.
  • Ceritakan saat Anda harus pergi ke luar tugas dalam rangka mencari pekerjaan.
  • Ceritakan saat Anda mendapat terlalu banyak hal yang harus dilakukan, dan diminta untuk memprioritaskan tugas-tugas Anda.
  • Berikan contoh saat Anda harus membuat keputusan cepat.
  • Bagaimana cara Anda menghadapi konflik? Berikan contoh.
  • Ceritakan saat Anda berhasil menangani orang lain yang tidak menyukai Anda (atau sebaliknya).
  • Ceritakan tentang keputusan sulit yang Anda buat dalam setahun terakhir.
  • Berikan contoh saat Anda mencoba mencapai sesuatu dan gagal.
  • Berikan contoh ketika Anda menunjukkan inisiatif dan memimpin.
  • Ceritakan tentang situasi terakhir di mana Anda harus berurusan dengan pelanggan atau rekan kerja yang sangat kecewa terhadap Anda.
  • Berikan contoh saat Anda memotivasi orang lain.
  • Ceritakan saat Anda mendelegasikan proyek secara efektif.
  • Berikan contoh saat Anda menggunakan kemampuan untuk mencari fakta dalam memecahkan masalah.
  • Ceritakan ketika Anda mendapatkan solusi untuk suatu masalah.
  • Jelaskan saat Anda mengantisipasi masalah dan ceritakan langkah-langkah pencegahan yang diambil.
  • Ceritakan ketika Anda terpaksa membuat keputusan tidak populer.
  • Tolong ceritakan saat Anda harus memecat teman.
Jangan lupa untuk menjawab dengan metoda STAR, dan bersiaplah untuk ditanya lebih detail.

Mengapa Anda Perlu Menulis Rencana Bisnis

Rencana bisnis adalah cetak biru untuk bisnis Anda. Jika ingin membangun rumah, Anda tidak akan pergi ke tanah kosong lalu mulai memaku papan dan mengaduk semen. Jangan memulai bisnis tanpa rencana bisnis (Business Plan).
Namun, berbeda dngan rumah, bisnis bersifat dinamis. Jadi, adalah kesalahan besar jika Anda menganggap rencana bisnis sebagai dokumen tunggal dan statis.


Rencana bisnis apapun akan berubah dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan bisnis, dan setiap bisnis mungkin memiliki beberapa rencana bisnis sebagai pilihan perubahan tujuannya.

Berikut adalah lima alasan mengapa Anda harus menulis rencana bisnis:


1. Untuk menguji kelayakan ide bisnis Anda.
Menulis rencana bisnis adalah cara terbaik untuk menguji apakah ide bisnis Anda layak atau tidak. Jadi, rencana bisnis adalah jaring pengaman Anda. Menulis rencana bisnis dapat menghemat banyak waktu dan uang, jika ternyata ide bisnis Anda ini tidak dapat dipertahankan. Seringkali, saat melakukan analisis pemasaran atau analisis kompetitif, idenya menjadi tidak layak, sehingga membebaskan Anda untuk pindah ke ide yang lebih baik.


2. Untuk memberikan Anda kesempatan terbaik untuk sukses.
Menulis sebuah rencana bisnis akan memastikan bahwa Anda memperhatikan aspek operasional dan keuangan secara luas dan terinci, seperti penganggaran dan perencanaan pasar. Proses penulisan rencana bisnis akan memuluskan pembukaan bisnis Anda, mengantisipasi masalah, memperkecil masalah tak terduga, sehingga bisnis Anda menjadi mapan.



3. Untuk mendapatkan dana, seperti pinjaman bank.
Anda membutuhkan modal untuk operasi ataupun modal awal untuk bisnis Anda. Tidak mungkin Anda mendapatkan uang dari lembaga keuangan seperti Bank atau investor, tanpa rencana bisnis yang baik. Bisnis yang mapanpun sering membutuhkan uang juga. Misalnya untuk membeli peralatan baru, atau properti, atau karena naik turunnya pasar. Memiliki rencana bisnis memberi kesempatan untuk mendapatkan uang yang Anda butuhkan.


4. Untuk pengelolaan bisnis secara efektif.
Rencana bisnis tidak hanya penting untuk bisnis baru, namun juga penting untuk bisnis yang sedang berjalan. Bisnis bersifat dinamis, berubah dan tumbuh. Rencana awal perlu direvisi dan tujuan baru perlu ditetapkan. Menelaah rencana bisnis juga membantu untuk melihat sasaran- sasaran yang telah dicapai, yang belum tercapai, perubahan yang harus dilakukan, atau apakah perusahaan harus ganti haluan.


5. Untuk menarik investor.
Untuk menarik investor, anda perlu memiliki rencana bisnis yang kuat. Presentasi Anda mungkin memancing perhatian mereka, tetapi investor memerlukan dokumen yang ditulis dengan baik, sehingga mereka dapat mempelajarinya, membicarakannya,  sebelum membuat komitmen investasi.


Bersiaplah, karena rencana bisnis Anda akan dikritisi. Pemodal dan investor akan melakukan pemeriksaan latar belakang, dan analisis kompetitif, untuk memastikan bahwa rencana bisnis Anda benar-benar realistis.

Menulis rencana bisnis memakan waktu, uang, pikiran, dan tenaga. Tetapi itu semua adalah investasi terpenting jika Anda ingin memiliki bisnis yang sukses. Jika Anda belum memiliki rencana bisnis, mungkin ini saatnya untuk mulai menulis. Proses penulisan rencana bisnis akan secara ajaib memperjelas di mana posisi Anda sekarang, dan ke mana Anda pergi.

Friday, May 1, 2009

Dari perspektif pembeli: Sale Beneran atau Bohongan?

Pengunjung sering melihat flyer/ poster Obral/ Sale bertebaran di toko atau Mall. 'Diskon 70%!', 'Lebaran Sale, Disc 50%!', dsb. Apakah betul itu diskon murni?

Tidak selalu. Seringkali harga asli diberi mark-up di atas rata- rata, lalu diberi diskon besar sehinga terlihat spektakuler. Misalnya, harga biasa Rp 100 ribu, lantas pada saat promo diskon, label harganya menjadi Rp 180 ribu, kemudian didiskon 50%, jadi jatuhnya Rp 90 ribu. Kelihatannya besar, turun dari Rp 180 ribu ke Rp 90 ribu. Tetapi sebenarnya hanya turun Rp 10 ribu saja.

Jadi, bagaimana cara pembeli mengetahui apakah obralnya benar-benar atau trik pnjualan saja?

Teliti dahulu
Jika ingin mendapatkan produk terbaik untuk uang yang dibelanjakan, mau tak mau Anda harus melakukan penelitian. Ada cara sederhana untuk mengetahui apakah barang yang akan dibeli cukup murah atau tidak.

Cari tahu hal-hal berikut:

  1. Apakah produk dijual di toko lain?
  2. Apakah model produk adalah model tahun ini atau model tahun lalu?
  3. Apakah produknya lazim dijual di toko yang tepat?
  4. Apa pendapat orang lain tentang produk itu?
Jika dapat menjawab empat pertanyaan tersebut, Anda dapat menentukan apakah memang itu SALE murni aau bukan.

Apa Produk Dijual di Toko Lain?
Jika jawabannya 'YA", maka Anda dapat membandingkan harga dengan Toko lain, dan kemungkinan besar si penjual memang benar- benar mengobral. Jika jawabannya 'TIDAK', maka Anda tidak dapat membandingkan harganya. Kemungkinan obralnya palsu. Googlelah merek produk itu, dan cari tahu harganya.

Apakah Model Tahun ini atau Tahun Kemarin?
Nilai barang akan terdepresiasi jika 'memble' di rak toko terlalu lama. Cari tahu kapan produk ini pertama muncul di pasaran. Tanyalah langsung staf penjualan, berapa lama barang tersebut telah berada di toko. Jika mereka ragu-ragu - hati- hatilah. Staf penjualan bisanya akab  dengan barang= barang terbaru, tetapi kurang mengenal produk- produk lama.

Jangan langsung percaya jawabannya.Gunakan Internet, temukan informasi mengenai produk ini. Jika ternyata produk itu adalah model tahun lalu, setidaknya Anda harus mendapat potongan 25% dari harga eceran normal.

Apakah produknya lazim dijual di toko yang tepat?
Membeli televisi di supermarket lokal mungkin tampak lebih murah. Tetapi kemungkinan besar televisi itu ditawarkan di supermarket  karena kelebihan stok pabrik. Dengan kata lain, produk itu sedang dibuang. Telitilah barang sebelum membeli, khususnya jika barang tersebut dijual di tempat yang kurang lazim.

Sering kali Anda dapat menemukan barang yang sama dengan harga yang sama, di toko yang memang lazim menjualnya, misalnya televisi di toko elektronik. Mereka dapat menjual dan memberikan layanan yang lebih baik.

Apa pendapat orang lain tentang produk itu?

Biasanya kita tidak terlalu pusing dengan apa kata orang lain. Nah, ini adalah pengecualian! Ketika berniat membeli produk yang Anda kurang berpengalaman dengannya, penting sekali untuk mencari tahu bagaimana kinerja produk. Banyak situs web sekarang menawarkan konsumen kesempatan untuk menilai kinerja produk. Bacalah review atau forum yang terkait produk itu. Tanyakan pada kenalan yang pernah menggunakannya.

Ingat - Selalu Ada Tahun Depan
Jika sebuah produk tidak memenuhi limit harga Anda - coba lagi tahun depan, atau bulan depan. Pengecer memiliki jadwal penurunan harga untuk mengeluarkan item lama. Kesabaran selalu membuahkan hasil.

The Power of One

Angka SATU adalah angka yang sangat kecil. Namun, dapat berdampak luar biasa pada pendapatan Anda.
Berikut adalah beberapa ide untuk meningkatkan penjualan Anda:

Hubungi SATU prospek baru setiap hari. SATU hubungan ekstra per hari sama dengan 260 hubungan baru dalam setahun. Berapa banyak pertemuan yang terjadi? Berapa banyak pertemuan-pertemuan yang menjadi penjualan? Pikirkanlah rasio konversi Anda saat ini dan dampaknya terhadap bisnis Anda.

Sarankan SATU produk tambahan untuk setiap pelanggan. Terlalu banyak penjual terfokus hanya pada penjualan awal. Padahal, setiap pelanggan perlu produk, atau layanan tambahan yang bermanfaat.

Investasikan SATU hari per bulan mengembangkan keterampilan Anda. Orang yang sukses berbisnis selalu berinvestasi dalam diri mereka. Mereka menghadiri lokakarya, konferensi, pelatihan, dan berpartisipasi dalam seminar secara teratur. Menimbang bahwa kebanyakan orang tidak berinvestasi dalam mengembangkan keterampilan mereka, maka Anda dapat dengan cepat mengungguli orang kebanyakan dalam persaingan bisnis.

Baca SATU buku setiap bulan. Memperluas pengetahuan akan membantu Anda menjadi lebih sukses. Bacalah buku-buku yang berhubungan dengan industri Anda, atau yang akan memberikan wawasan, atau  membantu meningkatkan keterampilan dalam bidang tertentu.


Tanyakan SATU pertanyaan lagi selama proses penjualan. Sebelum Anda mulai memperkenalkan produk atau jasa Anda, tanyalah prospek Anda SATU pertanyaan lagi. Pertanyaan ini mungkin memberi Anda informasi tambahan yang Anda butuhkan.

Jeda SATU saat lebih lama dari biasanya, sebelum menjawab pertanyaan atau permintaan prospek. Ini dikenal dengan jeda pancingan. Jeda ini dapat memancing lawan bicara untuk melontarkan sesuatu yang 'rahasia'. Strategi ini berlandaskan fakta bahwa orang tidak merasa nyaman didiamkan, dan akan mulai bicara untuk mengisi keosongan.

Datang ke kantor SATU jam lebih awal. Tambahan SATU jam di pagi hari dapat menjadi waktu yang paling produktif dalam sehari. Anda memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menghubungi klien, dan seringkali 60 menit itu lebih produktif dari dalam beberapa jam.

Tangani keberatan SATU kali lagi sebelum menyerah. Banyak orang terlalu cepat menyerah ketika menghadapi keberatan. Atasi setiap keberatan SATU kali lagi sebelum menyerah.

Kirim SATU lagi email ke prospek. Prospek membutuhkan sedikit dorongan untuk bergerak maju. Namun, waktu dan pikiran mereka dipenuhi oleh hal- hal dan prioritas lain, sehingga mereka tidak fokus pada usulan Anda. Ingatkan dengan halus, sehingga prospek tidak merasa sedang diawasi. Meskipun mereka mungkin tidak siap untuk membeli, Anda mempertahankan nama Anda dalam pikiran mereka.

Minta referensi atau testimonial SATU kali lagi. Referensi dan testimonial  sangat jarang digunakandalam bisnis saat ini. Mintalah klien untuk memberi testimonial, jika mereka sibuk, mereka akan lupa. Hubungi atau kirim email yang sopan untuk mengingatkannya.

Sarankan SATU ide lagi untuk membantu pelanggan meningkatkan bisnisnya. Jadwalkan pertemuan pagi atau makan siang dengan pelanggan. Bukan untuk menjual sesuatu, melainkan fokus untuk belajar lebih banyak tentang kesulitan2 mereka. Tawarkan solusi, yang tidak terkait dengan produk atau jasa Anda, sehingga pelanggan akan melihat Anda lebih sebagai mitra, alih- alih pemasok.

Kirim SATU lagi ucapan atau kartu terima kasih. Sedikit sekali orang berupaya untuk berterima kasih kepada pelanggan. Anda tampil menonjol, dengan mengirimkan kartu terima kasih kepada pelanggan untuk pesanan mereka, pertemuan dengan Anda, atau pembayaran tepat waktu. 

Walaupun angka SATU adalah angka kecil, ia dapat membuat dampak yang kuat bagi bisnis Anda. SATU penjualan ekstra setiap hari, minggu atau bulan, bisa membuat dampak yang signifikan terhadap penjualan  akhir tahun.

Jika Anda akan menyerah pada prospek potensial, mungkin Anda hanya perlu SATU panggilan telepon, email, atau surat dari rejeki Anda.