Tuesday, December 1, 2009

Strategi Wawancara Kerja Perilaku (Behavioural Job Interview)

Behavioural Interview (BI) adalah trend wawancara pekerjaan yang berkembang akhir- akhir ini. Jumlah pengusaha yang menggunakan metode ini untuk menyaring calon karyawan semain meningkat.

Prinsip utama BI adalah bahwa prediktor paling akurat kinerja masa depan adalah kinerja masa lalu, dalam situasi yang sama. Prediksi BI akurat hingga 55%, sedangkan wawancara tradisional hanya 10%.

BI memberikan fakta yg lebih objektif dibanding metode wawancara lainnya. Wawancara tradisional mengajukan pertanyaan-pertanyaan umum seperti "Ceritakan tentang diri Anda." Proses BI jauh lebih spesifik menyelidiki perilaku kerja.

Dalam wawancara kerja tradisional, Anda dapat memberitahu pewawancara apa yang ingin dia dengar, bahkan Anda bisa sedikit membelokkan kebenaran. Bahkan jika diberi pertanyaan situasional, "Bagaimana Anda menangani situasi XYZ?" Anda dapat mengarang jawabnya. Pewawancara tidak akan tahu reaksi Anda sebenarnya dalam situasi kerja sebenarnya.

Dalam sesi BI, jauh lebih sulit untuk memberikan respon palsu yang tidak sesuai karakter Anda. Ketika Anda mulai bercerita kisah perilaku Anda, pewawancara akan menyelidiki lebih lanjut, seperti, "Apa yang Anda pikirkan pada saat itu?" atau "Ceritakan lagi tentang pertemuan Anda dengan orang itu," atau "Ceritakan bagaimana Anda sampai pada keputusan itu." Jika Anda berbohong, respons Anda tidak akan bertahan menghadap rentetan pertanyaan yg menyelidik itu.

Pewawancara menggunakan teknik BI untuk mengevaluasi pengalaman dan perilaku kandidat sehingga mereka dapat mengetahui potensi kandidat. Pewawancara mengidentifikasi pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang diinginkan untuk posisi tertentu. Sebagai contoh, beberapa karakteristik yang diinginkan meliputi:
  • Kemampuan Berpikir kritis
  • Self starter
  • Kemauan untuk belajar
  • Kesediaan untuk bepergian
  • Percaya diri
  • Kerja sama
  • Profesionalisme

Pewawancara mengajukan pertanyaan untuk mengorek rincian yang menentukan apakah calon memiliki karakteristik yang diinginkan. Pertanyaannya bahkan sering tidakdibingkai sebagai pertanyaan. Biasanya sepert, "Ceritakan tentang ..." atau "Gambarkan situasi ..." Banyak pewawancara menggunakan sistem peringkat untuk mengevaluasi kriteria yang dipilih selama wawancara.

Sebagai seorang kandidat, Anda harus menjawab pertanyaan secara menyeluruh. Anda dapat bersiap lebih baik jika tahu keahlian apa diinginkan pemberi kerja. Telitilah perusahaan dan bicaralah dengan orang-orang yang bekerja di sana. Carilah informasi, sehingga Anda dapat membidik perilaku tertentu yang diinginkan perusahaan.

Dalam wawancara, tanggapan Anda harus spesifik dan rinci, jangan tanggapi secara umum. Idealnya, Anda harus menjelaskan secara singkat tentang situasi, tindakan spesifik yang Anda lakukan, dan hasilnya. Proses tiga tahap ini disebut SAR, PAR, atau STAR:


1. S = situasi (atau tugas, masalah), 2. A = Action (tindakan), 3. R = Result (Hasil)

Akan sangat berguna jika Anda memikirkan tanggapan sebagai cerita. Jadilah pendongeng yang hebat dalam wawancara Anda, tapi hati-hati jangan melantur.

Sulit untuk mempersiapkan wawancara Behavioural Intervew, karena kemungkinan luasnya cakupan dan variasi pertanyaan yang mungkin diajukan. Cara terbaik untuk mempersiapkan diri adalah dengan membuat cerita contoh yang fleksibel untuk berbagai pertanyaan.

Gunakan contoh-contoh saat Anda magang, mengerjakan proyek, sekolah, kegiatan, partisipasi tim, pelayanan masyarakat, hobi, dan pengalaman kerja - contoh dari kejadian yang sebenarnya. Selain itu, gunakan prestasi khusus, baik pribadi atau profesional, seperti mencetak gol kemenangan, terpilih sebagai presiden organisasi, memenangkan hadiah untuk karya seni Anda, berselancar di gelombang besar, atau mengumpulkan uang untuk amal. Jika mungkin, beri angka kuantitatif untuk mengilustrasikan pencapaian Anda. Angka selalu mengesankan dan meyakinkan.


Pertanyaan perilaku juga banyak menyelidiki tentang bagaimana Anda menanggapi situasi negatif. Anda juga harus memiliki contoh-contoh pengalaman negatif, tetapi cobalah untuk memilih pengalaman negatif dimana Anda berbuat yang terbaik, atau dengan hasil positif.

Selamat wawancara!

Memilih Produk untuk Dijual di Toko

Memilih produk untuk dijual di toko Anda mungkin merupakan keputusan yang paling sulit ketika membangun bisnis ritel. Tidak sekedar ada permintaan untuk produk itu, tetapi juga harus menguntungkan dan produknya adalah sesuatu yang Anda sukai. Sebelum berkomitmen untuk lini produk atau produk tertentu untuk dijual, pertimbangkan faktor-faktor berikut.

Pemasaran
Tidak peduli seberapa hebat produk Anda, tidak bermakna apa- apa jika pelanggan tidak membelinya. Tentukan terlebih dahulu apa pasar yang Anda targetkan. Setelah tahu profil pelanggannya, Anda dapat membaca kebutuhan mereka. Jika produk Anda hanya menarik bagi sebagian kecil orang, mungkin tidak cukup kuat untuk mempertahankan bisnis. Produk Anda tidak harus menarik semua orang, tetapi harus  meyakinkan sebagian besar orang bahwa mereka membutuhkannya.

Profit Margin
Menjual barang eksklusif umumnya lebih menguntungkan, memerlukan upaya lebih untuk menjualnya. Ketika mempertimbangkan harga produk, jangan lupa untuk menghitung biaya langsung dan tidak langsung (mis. overhead) penjualan barang Anda. Jika Anda dapat menjual 20 dompet per hari untuk masing-masing seharga Rp 30,000.- dan harga pokok dompet Anda masing- masing Rp 20,000.-, Kelihatannya Anda memiliki keuntungan sebesar Rp 200,000.- per hari. Tapi masukkan biaya overhead Anda (termasuk gaji, service charge, sewa tempat, listrik, marketing) per hari sebesar, katakanlah Rp 100,000.- per hari, mungkin  keuntungan tidak cukup besar, meskipun penjualannya baik. Produk andalan tidak akan pernah mencetak uang jika marginna terlalu tipis.

Produk habis terpakai
Pilih produk dengan nilai penjualan berulang. Produk habis terpakai, yang perlu diganti secara teratur adalah salah satu cara membangun penjualan jangka panjang. Dengan produk berulang, pelanggan akan terus datang kembali kepada Anda. Selain itu, pelanggan yang puas lebih terbuka terhadap rekomendasi produk terkait.

Apa yang trendi saat ini
Ketika memilih produk berdasarkan apa yang trendi, waktu dan timing menjadi sangat penting. Tren baru dan produk baru adalah dorongan besar bagi bisnis, tetapi Anda harus selalu berada di awal siklus produk agar sukses. Kunci keterampilannya adalah untuk memilih produk trendi sebelum menjadi trend. Carana dengan mengenal baik- baik karakter pasar Anda.

Kompetisi
Persaingan adalah sehat, masih banyak cara selain harga, dmana toko kecil bisa bersaing dengan peritel besar. Prinsip: Semakin unik produknya, semakin sedikit pesaingnya.

Label sendiri
Untuk menjamin lini produk yang benar-benar unik Anda dapat membuat item sendiri. Cara lain adalah dengan bermitra dengan usaha kecil yang mensuplai produk Anda. Pertimbangkan jua merek sendiri untuk produk yang dibuat oleh orang lain.

Kualitas
Tanyakan pada diri sendiri, apakah ini produk yang dapat Anda berikan pada teman/ kerabat dekat Anda? Jika tidak, mungkin produk ini kurang cocok. Kualitas produk sangat penting karena reputasi Anda dipertaruhkan.

Keanekaragaman
Tawarkan produk sederhana di awal bisnis. Jika lini produk sempit dan terfokus, maka upaya pemasaran Anda bisa terfokus juga, sehingga memberi hasil terbaik bagi setiap rupiah anggaran pemasaran Anda. Ketika bisnis berkembang, lini produk Anda pun dapat dikembangkan, selama ada produk baru yang komplementer dengan jenis usaha, lokasi, dan segmen pasar Anda.

Beberapa pertanyaan lain yang perlu diingat ketika memilih produk:

  • Apakah Anda membeli dan juga menggunakannya sendiri, selain dijual?
  • Dapatkah Anda antusias tentang produk ini?
  • Dapatkah Anda menjualnya pada orang dekat Anda?
  • Apakah ada kebutuhan riil untuk produk ini?
  • Dapatkah Anda menjual produk ini seterusnya?
Kunci sukses bisnis adalah mengenal produk Anda, dan percaya bahwa barang yang Anda jual bemanfaat bagi penggunanya. Jika Anda tidak percaya pada produk sendiri, maka Anda tidak akan berhasil menjualnya. Teruslah mencari, dan Anda akan menemukan produk yang memenuhi kebutuhan pasar Anda, dan sekaligus cocok dengan kepentingan bisnis Anda.

Panduan Sukses Wawancara

Anda mendapat kesempatan wawancara kerja! Bagaimana persiapannya? Berikut adalah tips dan strategi  wawancara, dari persiapan hingga prakteknya.

Belajar dan Latihan
Pelajari sebanyak mungkin tentang perusahaan pewawancara (termasuk persyaratan kerja untuk posisi yag diinginkan), agar wawancara lebih interaktif, dan Anda dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan perusahaan. Selanjutnya, latihanlah wawancara (bersama rekan atau sendiri di depan cermin), sehingga Anda siap dan nyaman selama wawancara yang sebenarnya. Rencanakan apa akan Anda kenakan. Pastikan juga rute yang efektif sehingga Anda dapat tiba lebih cepat dari jadwal.

Pelajari Teknik Wawancara
Perlu bantuan lagi? Baca dan praktekkan teknik wawancara di bagian lain situ ini, terutama tentang Behavioural Interview.

Pelajari Latar Belakang
Kumpulkan informasi mengenai latar belakang persahaan. Kunjungi situs webnya, berita terakhir tentang perusahaan, dan mintalah rincian tentang posisi yang Anda inginkan.

Hindari Kesalahan 
Ingin menghindari kesalahan wawancara? Baca dan pelajari artikel Kesalahan Wawancara 

Gaji
Buatlah survei gaji untuk posisi yang Anda inginkan, juga norma gaji yang berlaku di persahaan. Data ini memberi informasi yang Anda butuhkan untuk membicarakan soal gaji. Baca juga artikel Tips untuk Negosiasi Gaji.

Latihan
Berlatihlah dengan teman dan rekamlah respon Anda, ulangi berkali- kali dan lihat seberapa baik Anda melakukannya. Siapkan jawaban atas pertanyaan yang sering diajukan pewawancara . Analisalah latar belakang dan persyaratan untuk posisi itu.

Selamat mencoba dan latihan!