Friday, October 1, 2010

Power Retailing: Bukan hanya untuk bisnis besar

Kekuatan pengecer besar terletak pada strategi yang konsisten, terarah, dan komprehensif. Mereka mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan memantau pasar terus-menerus; memesan lebih awal dalam jumlah besar, mengerahkan aneka kekuatan untuk mendominasi persaingan; dan menggunakan sistem komputer canggih untuk kontrol persediaan (inventory). Namun demikian, beberapa kritikus percaya bahwa kelemahan utama pengecer besar adalah kebijakan manajemen yang terlalu  standar dan terpusat.

Ada tiga prinsip utama bagi setiap pengecer, tanpa memandang ukuran atau jenis bisnisnya, yaitu: 
  1. Harus ada sebuah Rencana Bisnis (Gameplan) untuk perusahaan, yang diuraikan di awal bisnis. 
  2. Pengecer harus selalu fokus pada konsumen, dan melakukan cara terbaik untuk memuaskan mereka. 
  3. Perusahaan harus dominan dalam satu aspek dari strateginya. Artinya, kekuatan bisnis dapat berupa toko dengan jam buka terpanjang, atau kebijakan pengiriman terbaik, dan sebagainya. 
Akibatnya, perusahaan kecilpun bisa memiliki kekuatan dengan melayani kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi.

Berikut adalah enam aspek untuk memiliki kekuatan sebagai pengecer. Dua atau lebih dari aspek ini dapat dikombinasikan untuk menghasilkan kekuatan yang luar biasa:
  1. Jadilah pengecer yang menawarkan harga paling murah, dan paling efisien, untuk menarik segmen pembeli yang sensitif thd harga (price- sensitive customers) .
  2. Jadilah pengecer kelas atas dengan layanan prima, untuk menarik segmen konsumen sadar status/ segmen kelas atas.
  3. Jadilah pengecer yang paling nyaman, untuk menarik konsumen yang tertarik dengan kemudahan berbelanja, lokasi terdekat, atau jam buka toko paling lama.
  4. Jadilah pengecer yang memberikan pilihan paling luas dalam lini produknya, utuk menarik konsumen yang suka pada keragaman dan suka membandingkan produk.
  5. Jadilah pengecer dengan layanan terbaik, untuk menarik orang-orang yang frustrasi oleh buruknya layanan pesaing.
  6. Jadilah pengecer yang inovatif atau eksklusif dan unik, atau memiliki produk/ merek / jasa yang tidak pasaran, untuk menarik pelanggan inovator, pelanggan unik, atau yang mencari barang unik.
Anda tidak akan sukses dalam jangka panjang jika hanya berada di tengah- tengah saja dari enam aspek tersebut. Anda harus memiliki keunggulan dalam setidaknya satu aspek. Harus juga diingat bahwa strategi harga termurah adalah strategi yang paling mudah untuk ditiru pesaing, dan bahwa pembeli yang sensitif terhadap harga seringkali juga memiliki loyalitas yang rendah.

Bagaimana Mengidentifikasi Pengutil Toko

Pengutil ada dua kategori, profesional dan amatir. Keduanya cukup lihai dalam seni pencurian. Pengutil profesional mencuri untuk mencari nafkah, dan mungkin menggunakan kekerasan atau intimidasi. Para pengutil amatir mungkin lebih mudah untuk dicirikan.

Metode Pengutil

Kebanyakan pengutil bekerja dalam kelompok dua orang atau lebih, untuk mengalihkan perhatian staf penjualan sementara mereka mengutil. Pengutil mengambil kesempatan saat toko sibuk, saat jam sibuk atau jam- jam ketika karyawan kurang waspada, seperti saat membuka dan menutup toko, atau saat perubahan shift.

Menyembunyikan barang dagangan adalah metode yang paling umum. Barang disembunyikan dalam pakaian pengutil, dalam tas tangannya, keretanya, payungnya, bahkan di dalambarang dagangan lainnya. Pengutil nekad bisa saja mengambil barang dan lari keluar toko. Metode lainnya termasuk menukar label harga, membayar kurang (dengan trik tertentu), uang kembalian palsu, dan sebagainya.

Menandai Pengutil

Tidak ada profil khusus bagi pengutil. Mereka berasal dari berbagai usia, ras dan latar belakang. Namun, ada beberapa tanda-tanda lampu merah untuk pemilik Toko. Meskipun ciri- ciri berikut belum pasti menandai seorang pengutil, pengecer harus tetapwaspada pada pembeli yang menunjukkan sikap sebagai berikut:


  • Menghabiskan waktu memperhatikan kasir atau petugas penjualan, alih- alih berbelanja.
  • Memakai pakaian yang longgar, berat, atau jaket, padahal cuaca panas.
  • Berjalan dengan langkah pendek atau tidak wajar, yang mungkin mengindikasikan bahwa mereka menyembunyikan barang.
  • Membawa beberapa item ke dalam ruang ganti, dan keluar hanyadengan satu item.
  • Sepertinya gugup, dan mengambil barang secara acak.
  • Sering masuk toko tetapi tidak pernah membeli.
  • Masuk kamar ganti atau kamar kecil, dan keluar tanpa barangnya.
  • Sekelompok besar masuk ke toko dan pada saat bersamaan, terutama remaja. Seorang anggota  menganggu untuk mengalihkan perhatian staf penjualan.