Thursday, October 1, 2009

Meningkatkan Penjualan Eceran dengan Strategi Merchandising

Apa yang memotivasi orang untuk berbelanja? Kenapa dalam keadaan ekonomi terpurukpun, masih banyak orang yang menghabiskan uangnya untuk belanja?

Salah satu elemen paling penting dari pemasaran ritel adalah etalase. Etalase yang dirancang dengan baik dapat menanamkan IDE di kepala pengunjung yang pada akhirnya akan membawa mereka MASUK ke toko, dan menuntun mereka untuk MEMBELI barang- barang.

Setelah pengunjung terpikat oleh etalase yang provokatif, suasana di dalam toko harus sesuai dengan ide tersebut. Toko yang sukses menggunakan kombinasi desain interior, karyawan, musik, dan pencahayaan untuk pencitraan. Toko harus bersih, mudah untuk berkeliling dan tidak terlalu penuh dengan barang.

Pilihan barang haruslah beragam, namun barang yang terlalu banyak dapat menyulitkan pemilihan. Suasana di sebuah toko sangatlah penting. Setelah itu semua, pemasaran berfungsi dengan maksimal bila seluruh GAYA HIDUP dicitrakan dalam kaitannya dengan produk yang ditampilkan. Sampaikan gambaran gaya hidup tersebut.

Untuk memperkuat citra toko, gunakan taktik kreatif dari waktu ke waktu. Misalnya, beralih menampilkan interior toko, atau memisahkan item yang berbeda dengan menampilkan tema yang berbeda, dan untuk menampilkan fitur item yang kebetulan sesuai dengan musim. Semua taktik ini  akan membantu meningkatkan RASA INGIN TAHU pelanggan dan membuat lebih banyak penjualan.

Intinya? JANGAN meremehkan kekuatan komunikasi visual. Komunikasi Visual hal itu akan menyentuh pengunjung di tingkat ALAM BAWAH SADAR mereka, dan alhasil, mereka berulang- ulang kembali ke toko Anda tanpa mengetahui alasannya.

Mengumpulkan Informasi Untuk Memenangkan Persaingan


Salahsatu cara memenangkan persaingan adalah dengan mencari informasi tentang industri, bisnis, atau perusahaan pesaing. Sumber informasi umum dapat diperoleh dari Internet,  sehingga prosesnya sederhana dan mudah. Tapi, informasi relevan dan terbaik dapat diperoleh dari sekitar kita, dari orang-orang sekitar kita.

Carilah bisnis lain yang serupa. Jika memulai bisnis baru, Anda dapat mencontoh bisnis yang sudah Anda kenal. Jika sudah memiliki usaha, Anda  bahkan meperoleh wawasan bisnis yang lebih baik. Anda bisa belajar banyak dengan memperhatikan bisnis sejenis.

Perhatikan bisnis sejenis
Jika Anda ingin membuka toko sepatu, misalnya, luangkan waktu di beberapa toko sepatu. Duduk di seberangnya, dan hitung pengunjung yang masuk ke toko. Perhatikan berapa lama mereka di dalam, dan berapa banyak yang keluar dengan kotak-kotak sepatu baru. Hitung berapa pasang sepatu yang dibeli setiap pelanggan. Jelajahi toko dan ihat harganya. Masuklah ke beberapa toko, termasuk toko diskon dan Dept Store.

Cari bisnis serupa di tempat lain.
Cari bisnis serupa di lokasi ang cukup jauh sehingga Anda tidak akan bersaing. Kembali ke contoh toko sepatu, Anda dapat mengunjngi toko sepatu (yang paling laris) di kota lain. Temui pemiliknya, jelaskan tujuan Anda dengan jujur, dan bertanyalah dan belajarlah tentang bisnisnya.

Cari di surat kabar lokal untuk kerjasama bisnis serupa.
Seringkali di iklan baris banyak orang yang mengajak kerjasama atau menawarkan produk. Hubungi mereka dan minta informasi sebanyak mungkin. Jika Anda berniat untuk membuka toko sepatu, cari iklan sepatu grosir. Anggap saja Anda sebagai calon pembeli. Anda akan mendapat informasi berharga. Bagaimana bisnsnya? siapa pesaingnya? merek apa yg laris? Ada yg bangkrut? Anda bahkan dapat memperoleh informasi keuangan secara rinci.

Kunjungi Pesaing
Jika Anda memiliki restoran, kunjungi pesaing Anda sebulan sekali, cobalah restoran yang berbeda. Jika memiliki toko sepatu, datangi toko pesaing Anda sebulan sekali, dan kunjungi juga toko-toko lainnya.

Inilah yang disebut sebagai 'competitive intellegence' Kita harus selalu tahu apa yang dilakukan pesaing kita, serta trend terakhir bisnis kita. Jika tindakan pesaing berhasil, dapat dipelajari dan dicontoh. Jika tidak berhasil, dapat dihindari.