Tuesday, June 1, 2010

Jenis Iklan Koran

Saat ini orang- orang mendapatkan berita dari begitu banyak sumber, sehingga surat kabar tidak seefektif dulu. Namun, ini tidak berarti iklan koran Anda tidak akan efektif. Artinya, Anda perlu merencanakan iklan cetak dengan lebih strategis. Beberapa jenis iklan lebih efektif dari yang lain, bergantung target pemirsa, jenis produk, dan di mana iklan tersebut dilihat.

Koran umumnya menampilkan dua jenis iklan. Pertama, ada iklan baris atau iklan teks, dan kedua, iklan eceran atau iklan bergambar. Berikut adalah jenis iklan di koran sebagai acuan.

Iklan Kartu Nama - Jenis iklan ini pada dasarnya menyatakan siapa Anda dan di mana Anda berada, dan apa yang Anda jual, termasuk logo Anda. Pendek dan manis, itu saja. Iklan kecil mungil ini dapat Anda tayangkan sepanjang tahun.

Iklan Kupon - Ini untuk promosi penjualan dan untuk memancing pelanggan baru ke toko. Iklan ini menawarkan sejumlah diskon tertentu bagi yg menggunting kuponnya. Iklan kupon juga merupakan jenis iklan yang paling mudah untuk dilacak efektivitasnya.

Iklan Penjualan - Iklan Penjualan mengajak publik ke toko untuk menerima diskon pada produk tertentu, atau seluruh toko. Batasi penayangan iklan jenis ini untuk menampilkan iklan izin atau penjualan diskon lainnya.

Iklan Spotlight  - Jenis iklan ini berfokus pada produk tertentu, lini produk, atau segmen pelanggan tertentu. Tampak bagus dalam ukuran lebih besar, dan ditayangkan hanya beberapa kali setiap tahun.

Iklan Informational - Iklan ini ditulis dalam format Tanya- Jawab. Iklan berisi anjuran profesional Anda seputar produk atau bisnis Anda. Dapat ditulis dengan gaya jurnalistik sehingga seperti membaca artikel, bukan iklan.

10 Kesalahan Toko Online untuk Dihindari

Agar efektif, situs Toko Online harus menarik bagi pengunjung, dan harus mudah digunakan. Website harus  mengalir dan membimbing pengunjung menuju proses pembelian.

Hindari kesalahan- kesalahan berikut saat merancang dan mengembangkan situs web e-commerce.
  1. Tidak ada Info Kontak: Tawarkan beberapa cara untuk menghubungi Anda. Tampilkan nomor telepon, nomor fax, email atau formulir kontak dan lokasi toko secara mencolok.
  2. Terlalu Banyak Font dan Warna: Gunakan 2-3 font dan warna per halaman. Desain layar tidak boleh mengganggu tampilan produk, dan tidak boleh membingungkan pengunjung.
  3. Kurang Foto: Foto produk yang terlalu sedikit, atau foto kecil yang tidak dapat di zoom tidak dapat ditolerir pada situs E-commerce. Dengan melihat detail produk atau menilai teksturnya, keperayaan pembeli akan muncul, sehingga mereka mengorder.
  4. Informasi Basi: Untuk menarik dan mempertahankan pengunjung website kita harus terus menambahkan informasi baru, menghapus info yang tidak relevan, basi, dan menghapus link yang mati.
  5. Menonaktifkan Tombol Back: Ini akan membuat pengunjung semakin kesal.
  6. Loading Lambat: Situs Toko Online dengan gambar besar dan banyak produk harus berhati-hati. Loading halaman menjadi lambat. Shared hosting juga dapat memperlambat server dan memberikan kesan situsnya tidak profesional. Gunakan thumbnail yang dapat di zoom.
  7. Tidak ada Fungsi Search: Menjelajahi situs dengan cepat adalah kebutuhan fundamental.
  8. Browser Tidak Kompatibel: Pastikan format dan fasilitas situs kompatibel dengan browser yang digunakan banyakan orang.
  9. Halaman Orphan (tak dapat diakses): Buat sitemap untuk mengkompilasi semua halaman situs,  dan buat link ke sitemap dari setiap halaman di Toko Online Anda.
  10. Halaman hanya berisi gambar/ foto: Mesin pencari lebih mengenal teks, daripada gambar. Jika situs berisi banyak gambar tetapi miskin teks, maka situs tidak mungkin mendapatkan posisi atas di search engine.
Situs Toko Online Anda akan menjadi bagian penting dari bisnis Anda, dan harus mencerminkan standar tinggi yang sama seperti toko offline. Banyak kesalahan pengembang website amatir. Hindari itu!

Menggunakan Komunikasi Nonverbal dalam Wawancara

Saat wawancara kerja,  Anda pikir Anda adalah calon terbaik, dan akan mendapatkan pekerjaan itu. Biasanya, bukan itu yang terjadi. CollegeJournal melaporkan bahwa, "Komunikasi terdiri atas 55% bahasa tubuh, 7% kandungan verbal, dan paralingual, atau intonasi - jeda dan volumne saat menjawab - mewakili 38%."

Seperti terlihat, seringkali komunikasi nonverbal lebih penting dari komunikasi verbal. Komunikasi nonverbal anda dimulai segera setelah masuk ruangan, dan berlanjut sampai wawancara selesai. Jika kemampuan  komunikasi nonverbal Anda tidak memadai, Anda akan gagal, tidak akan peduli seberapa baik Anda menjawab pertanyaan.

Pentingnya Komunikasi Nonverbal
Datanglah ke sebuah wawancara dengan bau asap rokok atau kunyahlah permen karet, jika Anda ingin bunuh diri. Atau parfum dengan bau menyengat, atau tidak pakai deodoran. Atau berpakaian tidak tepat, atau bersepatu usang agar lebih mantap. Bicaralah di ponsel, atau dengarkan IPod sambil menunggu, untuk memastikan kegagalan Anda.

Ketika wawancara, tampillah profesional dan antusias. Sebelum wawancara, pastikan Anda berpakaian profesional , rapi terawat, sepatu dipoles, dengan parfum  tidak berlebihan.

Apa yang harus dibawa:

  • Portofolio atau map dengan salinan Resume/ CV Anda, dan daftar referensi di atas kertas berkualitas
  • Contoh Pekerjaan (jika relevan)
  • Notepad, Pena
  • Penyegar Nafas (sebelum Anda memasuki gedung)
  • Perempuan: stocking ekstra (dalam tas)
Apa yang tidak boleh dibawa:

  • Ponsel
  • iPod
  • Permen karet
  • Rokok
  • Permen
  • Soda atau kopi
  • Sepatu usang, berantakan dan/ atau pakaian kumal
Sementara Menunggu
Cara Anda masuk ke lobi, cara Anda menyapa resepsionis dan pewawancara, dan cara Anda menunggu, semua akan berdampak pada apakah Anda akan dipertimbangkan atau tidak. Jadilah orang yang ramah dan menyenangkan, tapi, tidak sombong. Jika perlu menunggu, duduklah diam (tidak bertelepon) dan sabar. Berjabat tangan hangat dengan pewawancara. Jabat tangan Anda harus tegas - tidak lengket atau lembek. Untuk menghindari telapak tangan berkeringat, Kunjungi kamar kecil, cuci tangan, lalubasuh dengan air dingin sebelum wawancara. Telapak tangan terbuka, jangan mengepalkan tinju dan simpan saputangandalam saku Anda untuk (diam-diam) digunakan.

Komunikasi Nonverbal Selama Wawancara

  • Selalu kontak mata dengan pewawancara selama beberapa detik dari waktu ke waktu.
  • Tersenyum dan mengangguk (pada saat yang tepat) ketika pewawancara berbicara, tetapi jangan berlebihan. Jangan tertawa kecuali pewawancara memulainya.
  • Bersikap sopan dan jaga nada suara Anda. Jangan terlalu keras atau terlalu lembut.
  • Jangan bungkuk.
  • Santai dan condong ke depan sedikit ke arah pewawancara sehingga Anda tampak tertarik dan terlibat.
  • Jangan bersandar. Anda akan terlihat terlalu santai.
  • Perhatikan, dengan dan tunjukkan ketertarikan.
  • Jangan mengganggu/ menyela.
  • Tetap tenang. Bahkan jika Anda memiliki pengalaman buruk, atau dipecat sebelumnya, jaga emosi Anda dan jangan tunjukkan kemarahan atau mengerutkan kening.
  • Tangan Anda gugup? Pegang pena dan notepad, atau istirahatkan di lengan kursi atau di pangkuan Anda, sehingga Anda terlihat nyaman. Jangan menggerakkan lengan berlebihan Anda bercerita.
  • Komunikasi verbal juga penting. Ingat sikap Anda, dan ucapkan terima kasih telah meluangkan waktu untuk bertemu dengan Anda. Jangan gunakan bahasa gaul. Bicaralah dengan jelas dan pasti.
Yang paling penting, ingatlah kesan pertama adalah kesan yang akan bertahan. Jika Anda jorok, ceroboh atau berantakan, tak peduli seberapa baik Anda menjawab pertanyaan wawancara, Anda tidak akan mendapatkan pekerjaan. Ketika berlatih wawancara, perbaikilah area komunikasi nonverbal Anda, serta keterampilan wawancara lainnya.